Sejarah AL-Kindy

Alkindy, sebuah komunitas yang mewadahi skill mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab kampus UIN Maliki Malang. Berawal dari sebuah keinginan untuk meningkatkan kemampuan dalam bahasa Arab, terbentuklah sebuah komunitas belajar yang bernama ZOMBI (Zona Muhibbul Arobiyah) yang menjadi cikal bakal terbentuknya Alkindy (Alfahdu Akroomunnadi).
Pada awalnya, semua event perlombaan Bahasa Arab yang ingin diikuti oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab selalu melewati birokrasi yang rumit dan berakhir di jurusan BSA, yang dipandang lebih pantas mewakili kampus  karena PBA masih seumur jagung. Selain itu PBA memang belum memiliki sebuah wadah untuk mengembangkan kemampuan mahasiswanya.
Namun demikian, usaha demi usaha diiringi dengan berbagai pembuktian dengan menjuarai lomba-lomba bahasa Arab akhirnya membuahkan hasil. PBA mulai dipandang di kancah perlombaan. Hal ini mau tak mau menyebabkan dibutuhkannya kaderisasi lanjutan, demi berlangsungnya keikutsertaan PBA di berbagai event, dan perkembangan bahasa Arab khususnya dalam majal maharah Kalam. Maka pada awal tahun 2012 dibentuklah Komunitas Al-Kindy.
pemilihan nama Al-Kindy mengandung makna dan doa yang sangat mendalam bagi kemajuan komunitas tersebut, Al-kindy merupakan tokoh filosof terkenal dikalangan umat islam maupun yang lainnya, ini merupakan harapan pertama agar anggota al-kindy bisa memiliki keilmuan seperti beliau, selanjutnya Al-Kindy merupakan singkatan dari "Alfahdu Akromunnadi" yang bermakna anggota Al-Kindy di simbolkan sebagai singa podium yang hebat dan harapan agar komunitas ini menjadi komunitas terbaik akan kemampuan bahasa Arabnya maupun akhlak yang dimiliki oleh Anggotanya.
Tak hanya untuk mengangkat nama Jurusan Pendidikan Bahasa Arab saja, Al-Kindy ingin  membentuk sebuah wadah yang bisa menjunjung dan mengangkat nama UIN Maliki Malang melalui prestasi lain dalam bidang bahasa Arab. Kaderisasi terus dijalankan dan disempurnakan. Akhirnya saat ini Al-Kindy telah memiliki banyak kader lintas angkatan. Sungguh sesuatu yang patut disyukuri.
Bukan hal yang mudah untuk mengikuti berbagai event di luar kampus. Para pejuang Al-Kindy harus berburu info dan mengaktualisasikan diri sebaik mungkin. Mereka berusaha sebaik mungkin membawa nama baik kampus di ranah regional maupun nasional. Meskipun demikian, saat ini pihak jurusan maupun fakultas sudah mulai mengakui eksistensi Al-Kindy. Hal ini sungguh patut disyukuri. Ke depannya, para pejuang Al-Kindy akan berusaha lebih baik lagi untuk mengharumkan nama almamater PBA UIN MALIKI MALANG.

0 komentar:

Posting Komentar